Mewujudkan Pernikahan Romantis

                                                                                                                   Oleh Risman, MA

Pernikahan yang bahagia sampai akhir hayat memang menjadi impian semua orang. Harapan tersebut terdengar klise, namun banyak juga pasangan yang berhasil mempertahankan cintanya sampai tua. Ya, cinta, satu kata itu terkadang membingungkan. Kadang cinta datang tiba‐tiba, dan hilang begitu saja. Tapi, tahukah kita, saat melakukan aktivitas yang dikaitkan dengan‘cinta’, tubuh akan melepas hormon oksitosin. Hormon ini dikenal juga sebagai hormon cinta. Hormon ini akan membuat kita merasa bahagia dan euforia.

Penting bagi untuk tetap menjaga keharmonisan rumah tangga. Sayangnya, jalan menuju pernikahan yang harmonis tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Kita akan menemui banyak pertentangan, perbedaan pendapat, sehingga terkadang sikap romantis yang dimiliki pasangan pun berkurang. Setiap orang memiliki level romantis yang berbeda‐beda. Namun, terkadang rasa ini diperlukan agar pernikahan tetap segar, seperti baru menikah. Bagaimana solusinya agar pernikahan tetap romantis dan penuh antusiasme seperti saat awal menikah.

Kunci utama agar hubungan pernikahan tetap hangat adalah bersikap sebagai teman. Kita pasti sering melihat teman mengunggah foto di social media ketika berlibur dengan pasangannya, foto tersebut memperlihatkan keromantisan mereka. Namun, apakah hubungan mereka benar‐benar bersinar di kehidupan nyata?Kita tidak tahu pasti jawabannya, dan tidak perlu menduga‐duga.

Romantisme hubungan tidak hanya dilihat dari berapa banyak perjalanan wisata yang sepasang suami istri lalui. Justru romantisme mulai terbentuk pada keseharian kita. Bersikap sebagai teman adalah dasar dari kuatnya sebuah hubungan, lalu apa saja caranya agar hubungan rumah tangga kuat?

Jika membangun komunikasi baik dengan teman, tentu juga bisa membangun komunikasi baik dengan pasangan. Perhatikan apa yang pasangan pikirkan, dan rasakan, cobalah untuk selalu bertanya kegiatannya hari ini. Anda bisa meluangkan waktu sekitar 15 menit setiap malamnya, hanya untuk mengobrol santai dan bercengkerama.

Dalam hubungan rumah tangga, tentu baik suami, maupun istri memiliki perannya masing‐masing. Kadang salah satu di antaranya, atau bahkan keduanya, tidak peka dengan tugas‐tugas kecil, contohnya menyetrika baju. Tidak ada salahnya anda mengucapkan terima kasih untuk hal‐hal kecil pada pasangan. Dia mungkin juga tidak pernah berharap ucapan tersebut, namun tentunya satu kata ‘terima kasih’ akan membuat hatinya senang dan merasa di perhatikan. Semua orang merasa senang bukan ketika mendapatkan apresiasi atas usahanya.

Ketika terjadi perdebatan atau pertengkaran, pasangan. Kadang salah pasangan mengambil sikap tidak baik seperti orang biasa. Ketika hal itu terjadi,biasanya kita akan balik membalas dengan bersikap tidak baik juga. Kita tahu bahwa kebaikan itu menular Maka, cobalah beberapa cara sederhana, seperti mendengarkan dengan seksama ketika pasangan berkeluh kesah, menghindari balasan kasar, membantunya mengerjakan tugas rumah ketika ia sibuk,  atau bisa di sisipkan catatan kecil kata kata romantis kepada pasangan.

fokuslah pada komunikasi yang baik, kejutan kecil, waktu berkualitas bersama, dan sentuhan fisik yang intim. Selain itu, penting juga untuk menjaga hubungan tetap harmonis dengan mengatasi konflik dengan baik, saling menghargai, dan tetap menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan keluarga. 


Share this Post