Resmikan BRUS, Ka KUA Nanggalo Targetkan Semua Siswa SMPN 22 Padang Pandai Baca Al-Qur’an
Kepala KUA Nanggalo Welhendri MA resmi membuka kegiatan BRUS di SMPN 22 Padang pada hari Kamis, 21/8. SMPN 22 Padang merupakan satu dari tiga SMPN yang ada di Kecamatan Nanggalo yang kebetulan lokasinya cukup dekat dari kantor KUA. Terpilihnya sekolah ini sebagai salah satu tempat pelaksanaan program BRUS KUA Nanggalo adalah untuk membantu pengentasan buta al-Quran dikalangan remaja sekolah. Sesuai informasi pihak sekolah ada belasan siswa/i yang belum bisa baca al-Quran di sekolah ini.
Kepala SMPN 22 Padang Elfida Jusi, M. Pd dalam sambutannya menyampaikan pihak sekolah mengetahui ada siswa/i tidak pandai baca al-Quran ketika dilakukan serangkaian tes oleh guru pembimbing. Tes itu sendiri dilakukan berdasarkan informasi guru kelas adanya siswa/i yang acuh dan selalu mengelak ketika disuruh baca al-Quran.
“guru curiga ada beberapa orang siswa terus mengelak dan tidak mau diminta guru membaca ayat atau yang bertulisan arab dalam pelajaran agama. Setelah ditelusuri dan dilakukan pendalaman ternyata siswa tersebut memang tidak mampu membaca al-Quran dan yang bertulisan arab. Melalui guru agama kemudian kita data maka ditemukan ada sekitar 13 orang siswa/i kita tidak pandai baca al-Quran”.
Menurut Elfida sekolah telah berupaya membantu seluruh siswa/I ini untuk rutin membaca al-Quran di sekolah. Sekali dalam seminggu pada hari Jum’at sekolah rutin melaksanakan wirid, pembinaan ibadah, tahfiz dan membaca al-Quran yang melibatkan seluruh siswa/i. Tetapi karena mereka sama sekali tidak mampu sehingga para siswa/i kita ini sangat kesulitan. Di sisi lain sekolah juga kekurangan tenaga yang fokus melatih siswa/i dalam membaca al-Quran, ujarnya.
Menyikapi kesulitan tersebut, KUA Nanggalo melalui Penyuluh Agama merencanakan melakukan bimbingan khusus pelatihan mambaca al-Quran bagi siswa/i SMPN 22 Padang. Pelatihan itu sendiri nantinya menjadi bagian dalam program BRUS pada sekolah SMP tersebut yang ditargetkan rampung dalam tiga bulan kedepan atau sampai akhir tahun 2025.
Ditegaskan Welhendri saat menyampaikan sambutannya dihadapan Kepala SMPN 22, Penyuluh Agama dan puluhan siswa yang hadir. “bagi setiap Muslim wajib hukumnya membaca al-Quran. Membaca adalah perintah Allah pada wahyu pertama dan sebaik yang di baca seorang Muslim adalah al-Quran. Membaca al-Quran tidak saja berpahala tetapi juga membaca ilmu pengetahuan yang bersumber dari Allah SWT, Tuhan yang Maha Mengetahui”.
Terkait saat ini semakin sering terdengar fenomena siswa SMP tidak bisa baca al-Quran, menurut Welhendri sekalipun fenomena itu ada, tidak boleh dinormalisasi menjadi suatu yang wajar saja. Sebab jika sudah tingkat SMP tidak pandai membaca al-Quran itu menunjukkan terjadinya pergeseran nilai agama ditengah masyarakat Minangkabau. Welhendri beralasan sumber kekuatan dan keunggulan “orang” Minang dari dulunya karena mereka sudah sejak usia dini belajar agama Islam dan tentu saja sudah sejak usia dini belajar membaca al-Quran.
Menurut Welhendri pemerintah Kota Padang saat ini sangat perhatian kepada remaja untuk kembali serius mempelajari dan mengamalkan ajaran agama. Progul Wali Kota tentang SMART SURAU adalah bukti keseriusan pemerintah perlunya menghidupkan nilai agama dan budaya dalam kehidupan warga Kota Padang. Nantinya dalam smart surau seluruh siswa SMP diwajibkan kembali belajar al-Quran dalam sekolah MDTW yang dilaksanakan diseluruh masjid Jami' kelurahan dan masjid besar kecamatan.
Setelah dibuka Kepala KUA, kegiatan BRUS dilanjutkan Penyuluh Agama dalam bentuk pendataan kemampuan baca al-Quran bagi peserta yang hadir. Dalam pertemuan berikutnya diagendakan penyampaian materi BRUS dan latihan khusus membaca al-Quran. Kegiatan BRUS KUA Nanggalo di SMPN 22 Padang dipimpin Endi As’ad, S. Ag sebagai koordinator dengan anggota Nurhayati, S. Ag, Ali Akbar, S. Sos I, H. Sahrul, S. Sos I, Firdaus, S. Ag dan Firman, S. Iq, S. Ag.